sumber: wihans.web.id
wihans.web.id – Kiamat merupakan hal yang harus kita percayai, karena dalam Al Quran sudah jelas kalau kiamat akan terjadi meskipun kita semua tidak tahu entah kapan, kiamat tersebut akan datang. Wallahu a’lam bizzawab.
Ada yang mengatakan dan berpendapat bahwa kiamat akan terjadi tahun 2012, bahkan hingga sumber dari Nasapun memprediksikan demikian.
Lepas dari itu semua, yang perlu kita ingat adalah bahwa Kiamat akan benar-benar terjadi bila tanda-tanda berikut dibawah ini sudah mulai tampak :
"Tanda-Tanda Kecil Kiamat":
1. Diutusnya Rasulullah saw
Jabir r.a. berkata, "Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, '(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.' Beliau melanjutkan, 'Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.' Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)
2. Disia siakannya Amanat
Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, "Kapan terjadi Kiamat ?" Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, "Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya." Berkata sebagian yang lain, "Rasul saw. tidak mendengar." Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, "Mana yang bertanya tentang Kiamat?" Berkata lelaki Badui itu, "Saya, wahai Rasulullah saw." Rasulullah saw. Berkata, "Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat." Bertanya, "Bagaimana menyia-nyiakannya?" Rasulullah saw. Menjawab, "Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR Bukhari)
3. Penggembala menjadi kaya
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, "Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan." (HR Muslim)
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, "Barangkali akulah yang selamat." (Muttafaqun 'alaihi)
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
"Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, 3D”text-align: justify;”>6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tiada akan terjadkematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000." (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).
7. Munculnya kaum Khawarij
Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat." (HR Bukhari).
8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
"Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka." (HR At-Tabrani)
9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, 'Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.' Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR Muslim)
10. Dominannya Fitnah
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar." (HR Ahmad).
11. Sedikitnya ilmu
12. Merebaknya perzinahan
13. Banyaknya kaum wanita
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. "Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki." (HR Bukhari)
14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid." (HR Ahmad, An-Nasa'i dan Ibnu Hibban)
15. Menyebarnya riba dan harta haram
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram." (HR Ahmad dan Bukhari)
16. Menggembungnya bulan
Rasulullah saw bersabda: " di antara sudah mendekatnya kiamat ialah menggembungnya bulan sabit(awal bulan) " dishahihkan? AlBaani di Ash Shahihah nomor 2292 dalam riwayat yang lain dikatakan "di antara sudah dekatnya hari kiamat ialah bahwa orang akan melihat bulan sabit seperti sebelumnya, maka orang akan mengatakan satu bentuk darinya untuk dua malam dan masjid akan dijadikan tempat untuk jalan jalan serta meluasnya mati mendadak" (Ash Shahiihah AlBani 2292)
"Tanda-Tanda besar datangnya Kiamat":
Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj.
Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.
Mereka berkata, "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" Dzulqarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka." (Al-Kahfi: 82)
"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml: 82)
Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, "Apa yang sedang kamu ingat-ingat?" Sahabat menjawab, "Kami mengingat hari kiamat." Rasulullah saw. bersabda,"Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya." Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya'juj Ma'juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)
Dari Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku." (HR Ahmad)
Pembahasan Yang Lain Tentang Kiamat :
kepada hari kiamat merupakan unsur pokok keimanan dalam Islam. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Sebagaimana tidak diterima apabila tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan qadha qadar dariNya.Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "…Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."(An-Nisaa':136).
Mengenai kepastian adanya Hari kiamat itu sendiri Allah menegaskan dalam firman-firmanNya, diantaranya: "Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan , kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (At-Taghabun 64:7).
Allah subhannahu wa ta'ala berfirman pula, yang artinya : "…serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka." (As-Syura 42:7) Dan firman Allah Subhannahu wa Ta'ala yang artinya: "Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml 27:82).
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala yang artinya : "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir." (Al-Anbiyaa': 96-97). Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala yang artinya : "Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu dAllah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) terhadap diriku. Melapan malaikat menjunjung 'Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi aka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin." (Al-Haaqqah 69:13-34). Masih banyak ayat-ayat lain di dalam Al-Qur'an yang menegaskan tentang hari kiamat. TANDA-TANDA KIAMAT
Adapun tanda-tanda kiamat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan dengan beberapa haditsnya. Diantaranya: "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda kiamat, yaitu tenggelam di Timur, tenggelam di Barat, tenggelam di Jazirah Arab, adanya asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya'juj dan Ma'juj, terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring manusia, dan turunnya Nabi Isa." (Hadits Riwayat Muslim). Penjelasan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya yang lain: "Dajjal datang kepada umatku dan hidup selama 40 tahun, lalu Allah mengutus Isa bin Maryam, kemudian ia mencari Dajjal dan membinasakannya.
Kemudian selama 70 tahun manusia hidup aman dan damai, tak ada permusuhan antara siapapun. Sesudah itu Allah meniupkan angin yang dingin dari arah negeri Syam (kini Suriah, pen). Maka setiap orang yang dalam hatinya masih ada kebajikan meskipun sebesar atom, pasti menemui ajalnya. Bahkan jika seandainya seseorang dari kamu masuk ke dalam gunung, pasti angin itu mengejarnya dan mematikannya. Maka sisanya tinggal orang-orang jahat seperti binatang buas (fii khiffatit thoiri wa ahlaamis sibaa'), mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Dan syetan menjelma pada mereka (manusia) lalu berkata: Maukah kamu mengabulkan? Manusia berkata: Apa yang akan kamu perintahkan kepada kami? Syetan lalu memerintahkan kepada mereka agar menyembah berhala, sedang mereka hidup dalam kesenangan.
Kemudian ditiuplah sangkakala. Tapi seorangpun tak akan mendengarnya kecuali orang yang tajam pendengarannya. Dan orang yang pertama kali mendengarnya yaitu seorang laki-laki yang mengurusi untanya. Nabi bersabda: Maka matilah semua manusia. Kemudian turunlah hujan seperti hujan gerimis. Maka keluarlah dari situ jasad manusia (dari kubur-kuburnya). Kemudian ditiup lagi sangkakala, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu. Lalu dikatakan kepada mereka: Wahai manusia, marilah menghadap kepada Tuhanmu dan merekapun berada di Mahsyar karena mereka akan diminta tanggung jawabnya. Kemudian dikatakan kepada mereka, pergilah kamu karena neraka telah dinyalakan, lalu dikatakan lagi: Dari berapakah? Lalu dikatakan lagi: Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang. Begitulah keadaannya pada hari anak dijadikan beruban dan pada hari betis disingkap (hari kiamat yang menggambarkan orang sangat ketakutan yang hendak lari karena huru-hara kiamat)." (Hadits Riwayat Muslim).
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ketika berkhutbah : "Wahai manusia, bahwasanya kamu nanti akan dihimpun Allah dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat, dalam keadaan kulup (tidak dikhitan). Ingatlah bahwa orang yang mula-mula diberi pakaian adalah Ibrahim AS. Ingatlah bahwa nanti ada di antara umatku yang didudukkan di sebelah kiri. Ketika itu aku berkata: Ya Tuhan, (mereka itu adalah) sahabatku. Lalu Tuhan berkata: Engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sesudah kamu (wafat)." (HR Muslim). PERTANGGUNG JAWABAN
Mengenai pertanggungan jawab perbuatan, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat, setiap hamba tak akan melangkah sebelum ditanya empat hal, yaitu tentang umur untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan (kesehatan) badannya untuk apa ia pergunakan." (HR Tirmidzi, hadits hasan shahih, dan teks ini menurut riwayat Muslim). Tentang dahsyatnya keadaan kiamat sampai manusia tak ingat pada lainnya, adapun penjelasannya: "Dari Aisyah , Bahwa ia teringat Neraka lalu menangis, maka Rasulullah ` bertanya: Apa yang menyebabkan engkau menangis? Aisyah menjawab: Aku teringat pada Neraka, hingga aku menangis. Apakah pada hari kiamat kamu akan ingat pada keluargamu? Jawab Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam : Adapun di tiga tempat, orang tidak teringat pada yang lainnya, yaitu ketika ditimbang amalnya sebelum dia mengetahui berat ringannya amal kebaikannya.
Ketika buku catatan amalnya beterbangan sebelum dia mengetahui di mana hinggapnya buku itu, di sebelah kanan, kiri, atau di belakangnya. Dan ketika meniti titian/jembatan (shirath) yang terbentang di punggung neraka Jahannam sebelum dia melaluinya." (HR Abu Daud, hadits hasan). Itulah peristiwa kiamat yang wajib kita yakini beserta tanda-tandanya. Semuanya itu merupakan hal yang ghaib, hanya Allah yang mengetahui, sedang Nabi Shallallahu 'alaihi wasallammengkhabarkan itu dari wahyu Allah. Maka hal-hal yang tak sesuai dengan penjelasan Allah dan RasulNya mesti kita tolak, meskipun datangnya dari orang yang mengaku intelek, pakar, ataupun mengaku telah menyelidiki bertahun-tahun dengan metode yang disebut ilmiah dan canggih. Sebaliknya, kalau itu datang dari Allah dan RasulNya, maka wajib kita imani. Dan beriman kepada Hari kiamat itu merupakan halyangtermasuk pokok di dalamIslam seperti tersebut di atas. Mengingkarinya berarti rusak keimanannya.
Tanda & Isyarat Kiamat Sudah Dekat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebagian di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, kebodohan merajalela, khamr ditenggak, dan perzinaan bermunculan -di mana-mana-." (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [8/267])
Hadits yang agung ini memberikan pelajaran, di antaranya:
- Hancurnya alam dunia ini -dengan terjadinya kiamat- akan didahului dengan hancurnya pilar-pilar penegak kemaslahatan hidup manusia yang menjaga kepentingan dunia dan akherat mereka. Di antara pilar tersebut adalah; agama, akal, dan garis keturunan/nasab. Rusaknya agama akibat hilangnya ilmu. Rusaknya akal akibat khamr. Rusaknya nasab karena praktek perzinaan yang merajalela di mana-mana (lihat Fath al-Bari [1/218)
- Hadits ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan kemaslahatan hidup umat manusia. Islam memperingatkan mereka dari hal-hal yang dapat merusak ketentraman hidup mereka. Di antara perkara yang harus mereka perhatikan adalah kewajiban menjaga urusan agama, kejernihan akal, dan kejelasan nasab. Dan itu juga mengisyaratkan bahwa syari'at Islam adalah syari'at yang sangat bijaksana karena ia diturunkan dari Allah al-Hakim (Yang Maha bijaksana)...
- Dari hadits yang agung ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa kehancuran umat ini adalah dengan hancurnya agama, akal, dan nasab mereka. Oleh sebab itu janganlah anda heran jika ternyata musuh-musuh umat Islam (dari kalangan orang kafir dan munafik) begitu gencar berupaya menjauhkan generasi muda kaum muslimin dari al-Qur'an dan Sunnah serta para ulama Rabbani. Mereka sebarkan paham-paham sesat dan pemikiran-pemikiran menyimpang melalui doktrin-doktrin inklusivisme dan kebebasan, yang pada akhirnya akan memporak-porandakan akidah kaum muslimin. Mereka juga giat menyusupkan narkoba dan semacamnya ke tengah-tengah masyarakat Islam, yang pada akhirnya akan melahirkan sosok para pemuda yang tidak bisa memikirkan tujuan hidupnya. Mereka juga giat menyebarkan film-film cabul dan sinetron-sinetron murahan, yang pada akhirnya akan menjerumuskan mereka ke dalam jurang perzinaan! Maka waspadalah wahai saudaraku dari jerat-jerat dan makar mereka... Mereka itulah musuh kita, maka berhati-hatilah darinya
- Dorongan untuk menimba ilmu. Ilmu tidak akan diangkat melainkan dengan cara wafatnya orang-orang yang berilmu. Selama masih ada orang yang menimba ilmu maka pengangkatan ilmu -secara total- tidak akan terjadi (lihat Fath al-Bari [1/216]). Di dalam riwayat Ahmad dan Thabrani dari jalan Abu Umamah disebutkan bahwa ketika Hajjatul Wada' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ambillah ilmu sebelum sebelum ia dicabut atau diangkat." Maka ada seorang Badui yang bertanya, "Bagaimana ia diangkat?". Maka beliau menjawab, "Ketahuilah, hilangnya ilmu adalah dengan perginya (meninggalnya) orang-orang yang mengembannya." (lihat Fath al-Bari [1/237-238]).
- Hadits ini menunjukkan keutamaan menjaga ilmu, akal, dan kehormatan
- Yang dimaksud terangkatnya ilmu bukanlah dicabutnya ilmu begitu saja dari dada-dada manusia. Akan tetapi yang dimaksudkan adalah meninggalnya para ulama atau orang-orang yang mengemban ilmu tersebut (lihat Fath al-Bari [1/237]). Hal itu sebagaimana telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits lainnya dari Abdullah bin Amr al-Ash radhiyallahu'anhuma, "Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu itu secara tiba-tiba -dari dada manusia- akan tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan cara mewafatkan para ulama. Sampai-sampai apabila tidak tersisa lagi orang alim maka orang-orang pun mengangkat pemimpin-pemimpin dari kalangan orang yang bodoh. Mereka pun ditanya dan berfatwa tanpa ilmu. Mereka itu sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [8/269])
- Hadits ini -beserta hadits lain yang menafsirkannya di atas- menunjukkan kepada kita bahwasanya orang alim -yaitu orang yang memahami ilmu al-Kitab dan as-Sunnah- merupakan aset umat yang sangat berharga. Wafatnya ulama merupakan musibah besar bagi alam semesta. Karena dengan kepergian mereka maka pergi pula ilmu yang mereka miliki. Sehingga hal itu akan menyebabkan cacatnya -pemahaman- agama (lihat Fath al-Bari [1/218]). Tidakkah kita ingat, tatkala sang pemimpin para ulama di atas muka bumi ini -yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- wafat, apa yang terjadi? Ternyata, sebagian bangsa Arab ketika itu kembali kepada agama kekafiran mereka (sebagaimana dikisahkan dalam HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, lihat Syarh Muslim [1/50]). Subhanallah… fitnah kekafiran merebak setelah meninggalnya beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidakkah kita juga ingat, apa yang terjadi setelah wafatnya Umar bin al-Khattab radhiyallahu'anhu -salah seorang pembesar ulama sahabat-? Maka datanglah fitnah bertubi-tubi menyerang umat ini bagaikan hempasan ombak lautan yang datang silih berganti (lihat Shahih Bukhari cet. Maktabah al-Iman, Kitab al-Fitan, hal. 1420). Maka demikian pula yang terjadi di masa kita sekarang ini setelah meninggalnya para ulama besar semacam Syaikh al-Albani, Syaikh Ibnu Bazz, Syaikh Ibnu Utsaimin, dan Syaikh Muqbil -rahimahumullah- terjadilah apa yang terjadi.. Fitnah berkecamuk, bahkan di antara sesama penuntut ilmu itu sendiri (lihat at-Tanbih al-Hasan fi Mauqif al-Muslim minal Fitan, hal. 2 karya Syaikh Muhammad bin Abdullah al-Imam). Dalam situasi semacam ini, maka tidak ada solusi yang terbaik selain kembali kepada Allah dengan menyibukkan diri dengan ketaatan kepada-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tetap beribadah di saat harj/fitnah berkecamuk bagaikan berhijrah kepadaku." (HR. Muslim dari Ma'qil bin Yasar, lihat at-Tanbih al-Hasan fi Mauqif al-Muslim minal Fitan, hal. 5)
- Yang dimaksud dalam ungkapan 'khamr ditenggak- adalah ia diminum secara meluas. Demikian juga, 'perzinaan bermunculan' artinya ia tersebar dan merebak kemana-mana (lihat Syarh Muslim [8/267])
- Meminum Khamr tidak akan mendatangkan kenikmatan, bahkan sebaliknya pelakunya akan menuai kesengsaraan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang minum khamr di dunia kemudian tidak bertaubat darinya maka dia tidak akan bisa menikmatinya di akherat kelak." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, lihat Syarh Muslim [7/93]). Beliau juga bersabda, "Setiap yang memabukkan adalah haram. Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla telah menjanjikan bagi orang yang meminum sesuatu yang memabukkan bahwa Allah akan meminumkan kepadanya Thinatul Khabal." Mereka -para sahabat- bertanya, "Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud Thinatul Khabal?". Beliau menjawab, "Yaitu keringat penduduk neraka, atau nanah penduduk neraka." (HR. Muslim dari Jabir, lihat Syarh Muslim [7/92]). Para ulama kita mengatakan, "Barangsiapa yang tergesa-gesa meraih sesuatu padahal belum saatnya, maka justru ia tidak akan mendapatkannya." Syaikh as-Sa'di rahimahullah berkata, "Barangsiapa -lelaki- yang mengenakan sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya di akherat. Dan barangsiapa yang menenggak khamr di dunia maka ia tidak akan meminumnya di akherat. Sebagaimana halnya orang yang tergesa-gesa menikmati sesuatu yang terlarang baginya akan terhalang mendapatkannya, maka sebaliknya bagi barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang diinginkan oleh nafsunya karena Allah niscaya Allah akan gantikan untuknya sesuatu yang lebih baik di dunia dan di akherat. Barangsiapa yang meninggalkan kemaksiatan kepada Allah sementara nafsunya sangat menginginkannya maka Allah akan gantikan itu semua dengan keteguhan iman di dalam hatinya, perasaan lapang, keberkahan dalam rezkinya, kesehatan bagi tubuhnya. Selain itu dia juga akan memperoleh pahala dari Allah yang tidak bisa digambarkan bagaimana bentuk atau sifatnya. Wallahul musta'an." (al-Qawa'id al-Fiqhiyah, hal. 39-40)
- Apabila kita cermati, ketiga perkara tadi -yaitu kebodohan, khamr, dan perzinaan- maka sesungguhnya yang menjadi akar permasalahan adalah merajalelanya kebodohan di tengah-tengah umat ini. Itulah sebab utama kehancuran masyarakat. Sampai-sampai diistilahkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa kebodohan ini merupakan daa'un qaatilun (penyakit yang mematikan). Sementara, penyakit ganas ini tidak akan bisa disembuhkan kecuali dengan siraman dalil al-Qur'an dan Sunnah Nabi yang diajarkan oleh para ulama Rabbani (lihat Syarh Tsalatsat al-Ushul Syaikh Shalih alu Syaikh, hal. 8). Oleh sebab itu, para pendahulu kita yang salih sangat mengagungkan ilmu. Dari Abu Hurairah dan Abu Dzar radhiyallahu'anhuma, mereka berdua pernah berkata, "Sebuah bab tentang ilmu yang kamu pelajari itu lebih kami sukai daripada seribu raka'at sholat sunnah." (dinukil dari Tajrid al-Ittiba' karya Syaikh Dr. Ibrahim ar-Ruhaili, hal. 26). Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata, "Menuntut ilmu lebih utama daripada melakukan sholat sunnah." (dinukil dari Tajrid al-Ittiba', hal. 27). al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, "Salah satu bukti yang menunjukkan bahwa ilmu lebih utama daripada semua amal sunnah adalah: sesungguhnya ilmu itu telah memadukan semua keutamaan amal yang berserakan. Sebab ilmu itu adalah bentuk dzikir yang paling utama -sebagaimana sudah diterangkan di depan-. Dan ia juga merupakan bentuk jihad yang paling utama." (dinukil dari Tajrid al-Ittiba', hal. 31). Dari sinilah kita mengetahui bahwa sesungguhnya kemuliaan dan kejayaan umat ini akan kembali jika mereka mau kembali menekuni ajaran Allah dan rasul-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat sebagian kaum dengan sebab Kitab ini, dan akan merendahkan sebagian yang lain karenanya." (HR. Muslim dari Umar bin Khattab). Suatu saat, sekelompok warga muslim Palestina bertanya kepada seorang Mufti, "Kapankah kita bisa kembali ke Palestina?". Maka beliau menjawab dengan lugas, "Jika kalian kembali kepada -ajaran- Allah, niscaya kalian akan bisa kembali ke Palestina." (dinukil dari ceramah Syaikh Dr. Muhammad Sa'id Ruslan, Mata Ta'udu Ilaina Falasthin, hal. 7). Inilah kebangkitan Islam sejati yang ditakuti oleh orang-orang kafir dan munafikin… Inilah kebangkitan yang akan mengguncangkan dunia dan membungkam mulut para durjana! Wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil 'alamin.
[ Unila, Abu Muslih & FB Nunomtasa ]
Artikel Terkait
sumber: wihans.web.id
No comments:
Post a Comment