Monday, October 25, 2010

Petani Kopi Tanggamus Berterima Kasih Pada Nestle



Tanggamus, Lampung (ANTARA News) – Petani kopi Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung berterima kasih kepada pihak Nestle yang telah membina petani di daerah itu, hingga dapat maju dan berkembang, dan mampu bersaing dengan daerah lain.


Kopi Robusta yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Tanggamus, hasil produksinya mencapai 32.000 ton/tahun, program pembinaan melalui kemitraan antara petani dengan pihak nestle, supaya hasil produksi dan produktivitas meningkat, dan menghasilkan kopi yang berkualitas sudah terbukti, kata petani yang juga pengusaha lokal, Tedi Kurniawan, di Ulu Belu, Selasa.


Ia mengatakan, kelompok usaha rendingan group yang dibinanya juga tau dimana para petani tidak boleh mengolah pertanian kopi dari kawasan, dan hal tersebut juga diawasi oleh pihak Nestle.


Para petani kopi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung sudah menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan Nestle sejak awal 1994.


Kerja sama tersebut hingga kini terus mengalami peningkatan dan sampai dengan 1998 para petani Tanggamus sudah mengirim produksi kopi mereka ke pihak perusahaan itu antara 500 hingga 2.000 ton per tahun.


Pelopor pertama terbentuknya kerja sama itu, berasal dari kelompok usaha bersama (KUBE)
dan sejak 1998 hingga 2010 peningkatan terus dilakukan hingga pengiriman bisa mencapai 8.000 ton per tahun, kata Tedi.


Ia mengatakan, semakin meningkatnya kerja sama dengan pihak perusahaan itu, tentu memberikan keuntungan buat petani dan dapat meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.


Di tempat terpisah, petani kopi robusta di kecamatan Ulu Belu, Sunu Sujatmiko, mengatakan produksi kopi untuk bulan Oktober 2010 termasuk sudah mulai selesai, dan hasilnya masih stabil dibandingkan dengan priode sebelumnya.


Peningkatan hasil produksi dan stabilnya harga kopi di daerah tersebut merupakan upaya yang telah dilakukan oleh pihak nestle melalui pembinaan-pembinaan, kata dia.


“Pembinaan yang di maksud, kata Sunu, seperti mengolah tanaman agar buah yang dihasilkan dapat memberikan biji kopi yang super, termasuk masalah pengolahan mulai dari memanen hingga waktu penjemuran, kopi harus benar-benar dijaga mutunya jangan sampai kopi pecah dan yang paling penting adalah menjaga kadar airnya,” ujar dia. (ANT-246/K004)


Source: AntaraNews.com – Ekubis


Related posts:


  1. Petani Sawit Ancam Boikot Produk Nestle dan Unilever

  2. Balas Boikot CPO UE, Petani Ajak Boikot Produk Nestle, Unilever

  3. Tengkulak Coba Permainkan Harga Kopi Tingkat Petani







No comments:

Post a Comment